Pro dan Kontra Tidur Dengan Mulut Diplester ala Andien

Berita Pokerintan, Andien jadi viral ketika mengunggah foto dirinya bersama keluarga saat tidur. Ada yang unik dari foto itu, yaitu Andien tidur dengan mulut diplester. Andien menyebut ini merupakan tekbik bernapas yang disebut nose breathing. Sebenarnya apa kegunaan tidur dengan mulut diplester ini?

Awal mula Andien tidur dengan mulut diplester berawal dari kebiasaan temannya. Selanjutnya, Andien mengikuti workshop yang diadakan oleh Gobind Vashdev. Lewat workshop ini, Andien tahu ada lebih dari 200 penyakit kronis yang disebabkan oleh kesalahan cara bernapas. Sebab, banyak yang tidak sadar bernapas lewat mulut pada saat tidur. Oleh karena itu, Andien tidur dengan mulut diplester.

Terbiasa tidur dengan mulut diplester, Andien mengaku mendapat banyak manfaat kesehatan. Di antaranya mudah untuk mencapai deep sleep dan tidur yang berkualitas. Selain itu, saat bangun, tubuhnya juga terasa segar. Kebiasaan ini juga menyebabkan tidak ada lagi aroma kurang sedap di bagian mulut.

Penjelasan Andien didukung dengan hasil penelitian, salah satunya yang disampaikan di jurnal ilmiah Oktober 2018, seperti dikutip dari The New York Times, yang menemukan hubungan antara ingatan dengan cara bernapas. Di The Journal of Neuroscience, para peneliti dari Karolinska Institute di Stockholm, menemukan bahwa ketika bernapas, aliran udara memulai aktivitas otak dengan stimulasi neruron yang disebut bulbus olfaktorius, dan proses ini akan memberikan sinyal ke bagian otak yang terlibat dalam penciptaan dan penyimpanan ingatan.

Andien tidak sendiri. Seorang wanita bernama Swastika Nohara juga merasakan manfaat ketika menerapkan gaya tidur seperti ini. Malah, sosok Tika-lah yang menginspirasi Andien untuk menerapkan teknik bernapas Buteyko ini.

Teknik bernapas ala Andien ini disebut Buteyko Breathing. Sederhananya, teknik ini merupakan metode latihan yang mengatur napas. Teknik ini ditemukan oleh seorang dokter Ukraina sekitar tahun 1950-an. Menurut beliau, teknik ini bisa mengatasi gejala penyakit pernapasan, termasuk asma. Namun, belum ada bukti cukup yang mendukung teori tersebut.

Menurut dokter anak dr. Caessar Pronocitro M.Sc Sp.A, metode ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut sehingga dari kacamata medis belum direkomendasikan untuk umum, terutama bagi anak-anak.

Salah satu manfaat tidur dengan mulut diplester yaitu mengatasi masalah pernapasan, salah satunya sleep apnea dan mendengkur. Menurut praktisi kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran Jakarta, dr. Andreas Prasadja, RSPGT, tidak ada salahnya tidur dengan mulut diplester, tapi jika masalah mendengkur masih ada.

Namun, tidak semua orang boleh melakukan teknik ini. Penting untuk mengecek riwayat kesehatan sebelum mencoba teknik ini. Jika kamu menderita influenza, polip hidung, sinusitis, rinitis alergi, dan deviasi septum nasal, sebaiknya hindari memplester mulut saat tidur.

POKER ONLINE | DOMINO ONLINE | POKERINTAN | JUDI ONLINE